Powered By Blogger

Thursday, July 07, 2016

Mental Pengemis


#mentalpengemis #mental #pengemis

Di tahun pertama perkawinan anak laki2nya.
Ibu: “Terima kasih ya Ananda kuenya untuk lebaran. Mama ga bikin kue karena papa kan lagi sakit.”

Di tahun ke dua perkawinan.
Suami: “Mama minta kue lebaran tuh. Ga bikin soalnya.”

Di tahun keempat perkawinan.
Istri: “Uangmu yang kasih ke aku, buat modal dagang tahu aja. Kan sudah ada jalan. Tinggal ambil tahu di pabriknya, pergi ke pasar. Jual lah tahu-tahu itu di pasar dari pada tidak ada penghasilan karena perusahaan kamu sudah tutup.”
Suami: “Aku mau ke base camp dari kantor yang lama dulu. Mau minta THR.”
Istri: “Modal untuk tahu tidak dipergunakan untuk jualan tahu?”
Suami: No comment.
Istri: “Berhentilah mengemis. Berhenti meminta-minta. Karena meminta itu hina. Tidak mulia. Lebih baik kamu dapatkan uang dari hasil keringat sendiri walaupun sedikit. Lebih baik dagang tahu yang sudah jelas di depan mata. Halal. Yang diperlukan adalah keuletan dan kerja keras. Buang gengsi. Sekali kamu pegang teguh gengsi itu, “mati” lah kamu karena gengsi tidak bisa membantumu untuk tetap hidup dan bertahan. Apalagi sebagai kepala keluarga, kewajibanmu menafkahi dan juga memberikan tempat tinggal yang layak untuk keluarga.”

gambar diambil dari slideshare.net

Kita lihat kawan. Pendidikan hidup dimulai dari keluarga. Jika ibu mengajarkan selalu meminta maka anak akan hobi meminta juga. Dan itu sangat hina. Nabipun mengajarkan bahwa memberi lebih baik dari meminta.

Maka hai para ibu dan ayah, ajarkan anak-anakmu perilaku yang baik, yang mulia. Ajarkan bahwa memberi lebih baik dari pada meminta. Ajarkanlah bahwa hidup harus diperjuangkan melalui kerja keras. Ajarkan bahwa rezeki tidak sekejap datang dari langit yang langsung ada di hadapannya. Ajarkan untuk menjemput rezeki. Walau rezeki sudah ditentukan oleh Sang Maha Kuasa, tapi kita sebagai manusia wajib menjemputnya dengan cara kita yang baik.  

No comments: